Belum Mencapai Setahun, Investree dan Gramindo Catat 1.000 Pengusaha Perempuan Ultramikro
Setelah diresmikan pertama kali pada November 2020, kerja sama Investree dan Gramindo Berkah Madani melalui submerek “Gayatri Microfinance” memasuki level baru yang lebih maju.
Pasalnya, Investree dan Gramindo mencatatkan untuk pembiayaan bagi 1.000 perempuan yang menjadi pengusaha ultra mikro. Hal ini menjadi salah satu implementasi strategi Investree dalam memperkuat kontribusi ritel, terutama bagi pelaku usaha perempuan yang belum memiliki akses ke bank atau unbankable, sehingga mampu menutup kesenjangan kredit yang ada di Indonesia.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya merasa senang dan sangat bersyukur dapat menyambut 1.000 pengusaha perempuan ultra mikro ke dalam ekosistem Investree-Gramindo di umur kerja sama mereka yang belum mencapai setahun, saat kegiatan syukuran Pencapaian 1.000 pengusaha UltraMikro di Kantor Gramindo Yogyakarta.
Adrian mengaku semakin optimis fintech lending kian dipercaya sebagai solusi pembiayaan pelaku UMKM di Tanah Air, sehingga sejalan dengan cita-cita inklusi keuangan menyeluruh yang ingin dicapai.
“Melalui berbagai inisiatif yang kami hadirkan pada 2021 di mana Investree berkembang menjadi solusi bisnis digital terintegrasi bagi UMKM-UKM, kami akan berfokus meningkatkan kerja sama ini termasuk menggali potensi dukungan lain yang bisa Investree berikan agar para pengusaha perempuan ultra mikro dapat meraih tujuan finansial mereka untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik dan menjadi masyarakat madani,” ujar Adrian dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (15/4).
Investree bekerja sama dengan Gramindo Berkah Madani, sebuah Koperasi Jasa dengan Unit Usaha Simpan Pinjam dan berfokus pada pembiayaan super mikro berbasis Grameen, untuk menyalurkan bantuan pembiayaan kepada nasabah Gramindo yang merupakan perempuan tanpa akses ke bank dan telah menjalankan usaha dengan skema konvensional maupun syariah.
Dalam kerja sama pembiayaan ini, Investree mengaplikasikan produk Retail Seller Financing atau pinjaman bisnis yang ditujukan untuk individu perempuan dengan jenis usaha ultra mikro, beromzet rata-rata Rp5-10 juta per bulan, dan menerapkan prinsip tanggung renteng.
Hingga awal April 2021, kerja sama dengan ekosistem rekanan Gramindo telah menyumbang angka sebesar 1.200-an Borrower/pengusaha perempuan atau kurang lebih 44% dari keseluruhan jumlah Borrower di Investree yang sampai saat ini hampir mencapai 3.000.
Ia menambahkan, penambahan jumlah yang tergabung dalam ekosistem Investree menjadi bukti keseriusan fintech lending tersebut dalam mendorong pelaku usaha perempuan, sekaligus pengelola keuangan rumah tangga tersebut, agar semakin berdaya. Ia berharap, jumlahnya bisa terus bertambah. Menandakan semakin banyak pengusaha perempuan ultra mikro dari ekosistem Gramindo yang terbantukan.
Dalam kerja sama dengan Gramindo ini, Investree mengoptimalkan peran data dan teknologi dalam mendorong efektivitas penyaluran pembiayaan bagi pelaku UMKM.
Senada dengan Adrian, Co-Founder Investree, Amiruddin menyebutkan angka 1.000 menandakan pertumbuhan yang pesat dalam kemitraan dengan Gramindo.
“Kami berterima kasih akan hal itu. Harapannya, ke depan semakin banyak ibu-ibu dalam ekosistem Gramindo yang bisa memanfaatkan dukungan pembiayaan dari Investree untuk memajukan usahanya hingga akhirnya menjadi berdaya secara penuh,” ucap Amir.
Founder Gayatri Microfinance, Okky F. Ahmad menambahkan, pihaknya sangat bersyukur atas dukungan yang telah Investree berikan kepada ibu-ibu penggiat usaha ultra mikro di ekosistem Gramindo.
“Insya Allah, kami akan menjalankan kerja sama ini dengan amanah. Harapan kami, kerja sama ini dapat terus berkembang untuk mendukung pemberdayaan pengusaha perempuan di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, sebagai upaya mendukung pemberdayaan pengusaha perempuan dengan meningkatkan literasi keuangan para pelakunya, pada hari yang sama Investree kembali menyelenggarakan aktivitas CSR Kelas Spesial untuk UMKM Vol. 02 dengan partisipan 15 pengusaha perempuan ultra mikro dari ekosistem Gramindo yang ada di Yogyakarta.
Adapun mayoritas dari mereka memiliki profil sebagai pengusaha toko kelontong, warung makan sederhana, dan binatu rumahan.
Kelas diselenggarakan bekerja sama dengan platform pembelajaran pendidikan kewirausahaan bagi UMKM, Femalepreneur Indonesia, yang berperan sebagai pemberi materi atau mentor bersama dengan Investree. Dalam sesi intensif yang berlangsung selama kurang lebih satu jam, ibu-ibu mendapatkan materi bermanfaat berjudul “Mengembangkan Mindset Kewirausahaan dan Menyusun Perencanaan Keuangan Sederhana”.