Ide memang bisa datang dari mana saja. Bahkan, sebuah ide kadang bisa ‘dipancing” muncul setelah melihat hal-hal yang terlihat aneh dan cenderung nyeleneh. Seperti apa yang dialami oleh seorang komikus muda asal Medan, Reggy Nouvan. Ia mengaku bahwa jalan cerita pada komiknya yang berhasil mengundang tawa, justru berasal dari headline surat kabar yang terkesan aneh dan seolah melanggar etika-etika jurnalistik.
‘‘Headline atau kepala berita adalah wajah dari sebuah surat kabar”. Pernyataan ini adalah fakta yang rasanya tidak bisa dibantah, laku atau tidaknya surat kabar tersebut terkadang bahkan bisa ditentukan oleh headline yang dipajang didepannya. Bisa dibilang bahwa kepala berita adalah center dari surat kabar tersebut yang menentukan apakah surat kabar tersebut menarik atau tidak bagi para pembacanya. Namun tak jarang pula, beberapa surat kabar sengaja menggunakan kepala berita dengan gaya bahasa yang nyeleneh, blak-blakan bahkan terkadang terkesan vulgar. Disaat kebanyakan surat kabar mengenakan gaya bahasa yang formal dan sopan, beberapa surat kabar ini justru memilih permainan kata yang lebih ‘menantang’ dan ambigu untuk memancing para calon pembaca. Salah satu contohnya adalah surat kabar bernama Lampu Merah yang belakangan viral dimedia sosial berkat headline nya yang sering sekali lebih menarik perhatian daripada isi beritanya. Walaupun berkali kali ditegur hingga diberikan peringatan, koran ini seolah-olah tidak jera menerbitkan surat kabar dengan kepala berita yang unik, bagaimanapun surat kabar seperti ini sudah memiliki tempat dan segmen tersendiri sehingga upaya untuk menghentikannya dianggap semakin susah. Sisi positifnya adalah, koran atau surat kabar seperti ini sering sekali berhasil memancing senyum hingga tawa pembacanya akibat headline yang nyeleneh dan menghibur.
Lantas apakah hanya sampai situ saja? Tidak, karena ternyata headline seperti ini justru menjadi sumber ide bagi seorang komikus berbakat asal Medan, Reggy Nouvan. Reggy tidak memandang headline tersebut sebagai kepala berita yang mempunyai sisi menghibur saja, tetapi bahkan lebih dari itu. Ia justru mendapatkan banyak sekali ide untuk mengembangkan komiknya.
Reggy sendiri sudah menjadi komikus selama beberapa tahun terakhir. Baginya, komik tidak hanya sebagai hobby, tetapi juga sebagai mata pencaharian dan peluang bisnis yang menjanjikan kedepannya. Ia dituntut untuk mempunyai ide dan cerita yang menarik agar komik buatannya disukai oleh masyarakat umum. hal ini tentu saja sulit, tetapi belakangan ia mengaku bahwa banyak sekali ide yang ia dapat setelah membaca headline yang aneh dan lucu dari beberapa surat kabar. Bahkan, karakter utamanya sendiri, Kolormen terinspirasi dari sebuah berita yang cukup nyeleneh mengenai seorang pencuri yang percaya bahwa ia tidak akan terlihat sedang mencuri jika ia tidak menggunakan celana dalam (red;kolor) kedalam rumah sang calon korban. Bagaimanapun, Reggy dan Kolormen, telah berhasil meraih banyak sekali penghargaan dari tingkat nasional hingga internasional. Membuktikan kepada kita semua bahwa ide terkadang bisa muncul dari mana saja, bahkan dari hal-hal yang terlihat sepele sekalipun.
Jalan cerita komik Kolormen buatannya pun tidak terkesan berat untuk dibaca, kita tidak perlu ‘berfikir dua kali’ untuk memahami konten yang diberikan, karena semua ceritanya menggambarkan akifitas kita sehari-hari. Hal itulah yang menjadi ciri khas tersendiri dari komik Reggy. Tidak boleh dianggap remeh, karena Reggy dan karakter Kolormen buatannya sudah mendapat sertifikasi dari Pemerintah RI. Langkah yang harus dilakukannya selanjutnya adalah, tetap mengusahakan konten yang lucu dan menghibur masyarakat luas. Ditunggu karya-karya selanjutnya, Bang Reggy!