Jeffrey Preston Bezos, demikian nama panjang laki-laki kelahiran Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964 ini. Selanjutnya, sosok berkepala plontos ini lebih dikenal sebagai Jeff Bezos. Nama Bezos berasal dari ayah tirinya, Miguel Bezos, imigran asal Kuba, yang dinikahi ibunya, Jackie Bezos, saat dia berumur lima tahun. Sedangkan perkawinan sang ibu yang kala itu masih berumur belasan dengan ayah kandungnya hanya bertahan selama setahun lebih.
Jeff remaja kerap menghabiskan libur musim panas bersama kakeknya di peternakan. Sang kakek yang direktur regional Komisi Energi Atom Amerika Serikat di Albuquerque sengaja pensiun dini untuk mengurus peternakan keluarga seluas 101 km² di Cotulla. Namun begitu, Jeff tak pernah tertarik meneruskan peternakan turun temurun itu.
Sejak kecil Jeff sudah memperlihatkan bakat di bidang mekanik. Sempat ingin mengambil jurusan fisika, namun kemudian berubah pikiran dengan mendalami komputer. Jeff pun mengantungi gelar sarjana ilmu komputer dan teknik listrik dari Universitas Princeton. Sebuah pilihan tepat yang nantinya melambungkan namanya sebagai orang terkaya di dunia.
Ya, Forbes menasbihkan Bezos sebagai orang terkaya dunia, menggeser founder Microsoft Bill Gates, dengan kekayaan sebesar US$ 112 miliar atau sekitar Rp 1.512 T. Angka itu terus bergerak seiring kemajuan Amazon.com yang didirikannya pada 1994. Kenaikan saham Amazon mencapai angka 59 persen dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
01. Kekayaan Terus Meroket, Rp 3,2 Miliar/Menit
Setelah pengumuman Forbes pada 7 Maret lalu, saham Amazon terus menanjak dengan valuasi hingga US$ 127 miliar. Kini, tidak bisa sepenuhnya tepat menghitung angka pasti kekayaan Bezos.
Namun sebagai gambaran, seperti dirilis Bloomberg Billionaire Index, harta Bezos sepanjang 2018 berada pada angka US$ 129 miliar. Atau, setiap satu menit harta suami MacKenzie Bezos ini naik sebesar US$ 230 ribu. Jika dikurskan ke rupiah sekitar Rp 3,2 miliar.
Asal tahu saja, angka kekayaan per menit Bezos tersebut setara dengan empat kali lipat rata-rata pendapatan penduduk Amerika Serikat per tahun. Asal tahu juga, kekayaan Bezos versi Forbes sebesar US$ 112 miliar sama nilainya dengan setengah dari APBN negara kita, Indonesia.
Seiring pergerakan saham, kekayaan itu akan makin membengkak dalam beberapa bulan ke depan jika pasar tetap positif untuk saham Amazon. Diprediksi, kekayaan Bezos akan meningkat dua kali lipat dari kekayaannya hari ini. Kekayaan bapak tiga anak ini diperkirakan akan mencapai US$ 200 miliar pada akhir tahun ini, wow.
02. Dari Wall Street hingga Dewa E-Commerce
Sosok unik yang sempat terlibat dalam film Star Trek Beyond garapan sutradara AS kelahiran Taiwan, Justin Lin, sebagai anggota kru Starfleet ini memulai kiprahnya di Wall Street. Sesuai keahlian, Bezos membangun jaringan komputer di sebuah gedung yang menjadi pusat perdagangan internasional oleh perusahaan bernama Fitel.
Selanjutnya Bezos bekerja untuk perusahaan manajemen investasi global D.E. Shaw & Co. Bezos mundur di puncak karier sebagai Vice President pada 1994 dan selanjutnya mendirikan Amazon.com, sebuah media e-commerce yang waktu itu fokus pada penjualan buku secara online.
Gagasan Amazon muncul saat berkendara dari New York ke Seattle. Saat itu, Amazon dikendalikan dari garasi rumah Bezos. Kini, setelah 22 tahun berlalu, Amazon tak hanya jualan buku. Amazon merambah ke berbagai produk. Bahkan, pengiriman barang via drone. Amazon tampil sebagai dewa e-commerce yang melambungkan nama Bezos ke puncak tertinggi dunia.
Selain Amazon kekayaan Bezos juga diraih dari Blue Origin LLC dan The Washington Post. Blue Origin adalah perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan sipil angkasa luar. Cita-cita Bezos, ingin menerbangkan sebanyak mungkin orang ke luar angkasa. Sedangkan sebagai pengusaha media sekaligus pakar komputer, hal pertama yang dilakukannya saat membeli The Washington Post adalah mempercepat loading situs online media populer di Negeri Paman Sam itu.
03. Hangat, Hargai Proses, dan Fokus
Kendati telah menjelma sebagai orang terkaya sejagat, Bezos yang tak pernah mengagendakan pekerjaan di pagi hari demi menjaga kualitas hubungan keluarga itu tetap menghargai proses. Hingga kini dia masih memakai meja buatan sendiri yang terbuat dari kayu pintu.
Meja tersebut tetap disimpan sebagai pengingat awal-awal meniti karier sebagai pengusaha. Begitu pun dengan Honda Accord yang tetap dia pertahankan sebagai mobil pribadi. Termasuk, untuk mengantar anak ke sekolah. Bezos, sangat menghargai proses hingga dia tampil sebagai sosoknya yang luar biasa saat ini.
Selalu hangat kepada keluarga, itulah Bezos. Itu juga alasan mengapa dia tak pernah mengorganisir pekerjaan di waktu pagi. Dia selalu ingin menikmati kehangatan sarapan bersama istrinya.
Bezos juga selalu menyisihkan waktu untuk berlibur bersama keluarga. Untuk urusan yang satu ini Bezos tak segan menggelontorkan uang hingga puluhan juta dolar. Ambil contoh saat berlibur ke Roma pada 2015 bersama sang istri yang menghabiskan dana sebesar US$ 84 juta.
Lantas apa sebetulnya kunci sukses Bezos hingga mampu merengkuh tahta orang terkaya dunia? Jawabannya adalah visi dan semangat yang besar serta fokus dan haus inovasi. Sejak kecil Bezos terlatih untuk memiliki visi dan semangat besar. Dalam hal apa pun dia selalu ingin menjadi yang terdepan. Teman-teman sekolahnya dulu hanya berani mengincar posisi nomor dua karena Bezos selalu bersemangat merebut posisi terbaik.
Jadi jangan heran jika Bezos kini menjadi yang terdepan di antara tokoh-tokoh yang bergerak pada bisnis teknologi seperti Bill Gates (Microsoft), Mark Zuckerberg (Facebook), Larry Ellison (Oracle), Larry Page (Google), Sergey Brin (Google), Ma Huateng (WeChat), dan Jack Ma (Alibaba). Saat merintis Amazon, Bezos bekerja 12 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
Satu lagi kunci sukses Bezos adalah fokus dan inovatif. Untuk menjadi yang terdepan, seseorang harus menjadi ‘pakar domain’, begitu dikatakannya. Hanya saja, dalam penerapannya harus selalu inovatif. Bezos akan sangat fokus dengan apa yang sudah dipiihnya.
Oleh karena itu jangan coba-coba mengalihkan perhatiannya. Beberapa kali Bezos menegaskan, dia tak pernah berusaha, apalagi bermimpi menjadi multitasking. Ketika memutuskan pada satu bidang, dia akan fokus di situ.
“Saya senang melakukan apa yang sedang saya lakukan. Saat makan malam bersama keluarga dan teman, saya menikmatinya. Saya tidak suka multitasking. Jika sedang membaca email, saya akan memusatkan perhatian dan energi membaca email,” tegas Bezos.
Itulah Bezos, laki-laki terkaya di dunia saat ini. Laki-laki yang kekayaannya naik sebesar Rp US$ 230 ribu atau Rp 3,2 miliar/menit. Laki-laki yang selalu berusaha fokus untuk hal-hal yang sedang ditekuninya.
sumber: wormtraders