Seperti single yang telah dirilis sebelumnya, “Ingin Bersama Dirimu Lagi”, WINA musisi asal Medan ini kembali dengan single berisi tentang kenangan mereka. “Titik Lelah” ditulis pada tahun 2018 oleh Rizky Sembiring (vokalis) dan Evan Ewaldo (keybordist), bercerita tentang perasaan ketika tinggal di lingkungan baru; merasa asing dan terisolasi.

Berdasarkan release yang diterima unclekick, single ini bercerita tentang merindukan kebahagiaan di tempat yang lama, kemudian tersadar bahwa kebahagiaan bukan terletak pada lingkungan tetapi dari cara diri menyikapinya. Seperti pada salah satu bait pada liriknya “… Bahagia diciptakan, ciptakan sendiri…” “Titik Lelah” merupakan single kedua yang mereka rilis tahun ini dan masih mengusung genre Pop, namun di single kedua ini Evan Ewaldo, keyboardist WINA mengisi keseluruhan instrumennya.

Diakui oleh Evan, untuk penggarapan “Titik Lelah” ia memilih album “Butterfly 3000” milik KGLW (King Gizzard & the Lizard Wizard), band rock psikedelik asal Australia, sebagai referensi yang cocok, sebab sesuai mulai dari temanya sampai konsep musik yang melodic dan psikedelik.

Pada single “Titik Lelah”, Evan masih mengisi bagian vokal sekaligus berperan langsung dalam proses aransemen, dan Tengku Ariy sebagai produsernya dengan dirilis oleh label indie Medan, Ringo Records. Rencananya, single ini juga akan disertakan pada album terbaru yang segera akan mereka rilis.

“Jadwal perilisan album belum pasti sih. Yang pasti kami akan tetap garap materi lagu satu persatu di Ringo Records. Kapankah selesainya itulah kemudian albumnya dirilis,” ujar Evan.

Sementara artwork desain single “Titik Lelah” dibuat oleh Fandy Tjahya, anggota tim Ringo Records. Mengisahkan suasana kelelahan dan kue ulangtahun yang memberi simbol atas single “Titik Lelah” tersebut.

Saat ini “Titik Lelah” telah dirilis dalam bentuk video lirik dan sudah bisa dinikmati di platform musik digital Youtube mereka yaitu “WINA The Band”, yang selanjutnya bakalan dirilis serempak di berbagai platform musik digital lainnya.