Pasca merilis single “Calme Celeste” di tahun 2017 lalu,  di tahun 2020 ini band dream pop asal Medan, Beetleflux ternyata telah mempersiapkan resep lagu terbaru yang telah diracik untuk dihidangkan kepada penikmat musik.

Adanya pergantian personil menjadi alasan utama mengapa Beetleflux terlihat seperti sedang vakum, baik dari segi rilisan yang tidak bertambah, dan eksistensi di panggung yang jauh berkurang.

Kini, dengan peralihan arah musik dan pergantian personil baru, Beetleflux akhirnya merilis EP terbaru yang berjudul ‘Moonstruck’.

Moonstruck yang berarti “unable to think or act normally, mentally unbalanced, dan lost in fantasy” menjadi tema besar di dalam EP kali ini.

Rasa yang ditawarkan pun berbeda dengan perilisan single-single sebelumnya, perpaduan sentuhan gitar diikuti hentakan drum yang optimis, jauh dari rasa fals.

Dalam proses pengerjaan EP ini, Aulia Nasution, vokal/gitar sekaligus penulis lirik, banyak terinspirasi dari film Spirited Away, One Flew Over The Cuckoo’s Nest dan album Deerhunter – Microcastle, The Walkmen – Everyone Who Pretended to Like Me Is Gone.

EP ini terdiri dari lima lagu, yaitu “Calme Céleste”, “Glitch”, “Hwyl”, “Glimmer Lights Inside The Cuckoo’s Head”, dan “Somber”. Lima lagu yang terdapat di dalam EP ini mencoba bercerita tentang sesuatu atau seseorang yang mengalami gangguan akibat tekanan dari lingkungan sekitarnya atau pikirannya sendiri, dan berusaha menjaga kewarasannya di dunia yang tidak lagi menuntut kewarasan.

Dara Delila dari grup indie pop Moongazing & Her, turut serta mengisi vokal di lagu “Glitch” dan “Glimmer Lights Inside The Cuckoo’s Head”.

Moonstruck kini sudah dapat didengarkan di berbagai platform music streaming. Memastikan bahwa materi-materi mereka dapat menjadi bukti bahwa Beetleflux masih aktif dan kuat dengan formasi teranyarnya.